Perkembangan teknologi yang sangat masif di era sekarang, merupakan hasil pengembangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan di masa sebelumnya. Siapa saja tokoh dibalik dasar perkembangan teknologi?

Muḥammad bin Mūsā al-Khwārizmī

Perkembangan teknologi bermula dari hasil karya matematikawan muslim yang berasal dari Persia yaitu Muḥammad bin Mūsā al-Khwārizmī dengan kitabnya yang berjudul Al-Mukhtaṣar Fī Hisāb Al-Jabr Wal-Muqābala. Al-Khawarizmi merupakan matematikawan yang mengembangkan ilmu aljabar dan algoritma, serta berkontribusi dalam sistem angka desimal.

Bapak Aljabar

Kitab Al-Mukhtaṣar Fī Hisāb Al-Jabr Wal-Muqābala dalam bahasa inggris berjudul The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing. Kitab ini tidak hanya memperkenalkan konsep aljabar tetapi juga memberikan metode sistematis dalam menyelesaikan persamaan.

Kitab aljabar karya Al Khawarizmi menguraikan perhitungan yang lengkap dalam memecahkan akar positif polynomial persamaan sampai dengan derajat kedua. Dijelaskan oleh Carl B. Boyer dalam karyanya yang berjudul “The Arabic Hegemony”: A History of Mathematics.

Karya tersebut sangat berpengaruh dalam sejarah matematika dan isinya banyak diterjemahkan, sehingga Al Khawarizmi dijuluki sebagai bapak aljabar, kata aljabar sendiri diambil dari judul karyanya yaitu ‘Al-Jabr’.

Bapak Algoritma

Peran beliau tidak berhenti disitu, Al Khawarizmi juga berkontribusi pada cabang aritmatika dalam kitabnya yang berjudul Al-Jam’a Wa-l-Tafrīq Bi-Hisāb Al-Hind. Kitab tersebut berupakan buku ilmu pengetahuan pertama yang ditulis menggunakan sistem bilangan desimal yang sebelumnya menggunakan angka romawi dan merupakan titik awal perkembangan ilmu matematika, sains dan cikal bakal algoritma muncul.

Beliau memiliki banyak sebutan mulai dari Al Goritmi, Al Gorismi, Al Cowarizmi dan sebutan ejaan lainnya, dikarenakan banyaknya karya beliau yang diterjemahkan dalam bahasa Latin, sebutan tersebut digunakan untuk penyebutan konsep algoritma yang ditemukannya perhitungan logaritma yang sekarang banyak dipergunakan secara luas terutama di bidang komputer atau sains dan engineering yang berasal dari hasil pemikiran beliau.

Charles Babbage

Charles Babbage merupakan matematikawan asal Inggris yang merupakan tokoh penemu konsep komputer digital pertama. Beliau juga dikenal sebagai “Bapak Komputer” karena gagasannya yang menjadi dasar perkembangan komputer modern. Kontribusinya dalam dunia teknologi sangat besar, terutama melalui dua mesin hitung yang ia rancang yaitu Difference Engine dan Analytical Engine.

Difference Engine (1821)

Pada awal abad ke-19, tabel matematika sering dibuat secara manual dan sering mengalami kesalahan. Babbage ingin mengembangkan mesin yang dapat menghitung dan menyusun tabel matematika secara otomatis untuk mengurangi kesalahan manusia. Dari ide ini, ia merancang Difference Engine, sebuah mesin yang dapat melakukan perhitungan polinomial secara otomatis menggunakan metode diferensiasi.

Mesin ini didesain untuk mencetak hasil perhitungannya langsung, sehingga mengurangi kesalahan dalam transkripsi data. Walaupun mesin ini tidak pernah selesai sepenuhnya karena keterbatasan teknologi dan pendanaan, konsepnya menjadi dasar bagi perkembangan teknologi komputasi.

Analytical Engine (1837)

Setelah mengembangkan Difference Engine, Babbage mulai berpikir untuk menciptakan mesin yang lebih canggih. Analytical Engine adalah rancangan mesin yang dapat melakukan berbagai operasi aritmatika, bukan hanya perhitungan tertentu. Mesin ini memiliki karakteristik mirip dengan komputer modern, seperti:

• Punched Card: Digunakan untuk memasukkan perintah ke dalam mesin, mirip dengan konsep pemrograman awal pada komputer.
• Memori (Store): Tempat untuk menyimpan angka sementara sebelum diproses.
• Unit Pemrosesan (Mill): Mirip dengan CPU pada komputer modern, digunakan untuk melakukan perhitungan.
• Kontrol Berurutan: Mesin ini dapat melakukan instruksi dalam urutan tertentu, seperti konsep program komputer.

Ada Lovelace

Konsep Analytical Engine menarik perhatian Ada Lovelace, seorang matematikawan yang bekerja sama dengan Babbage. Ia menyadari bahwa mesin ciptaan Charles Babbage yaitu Analytical Engine, tidak hanya bisa digunakan untuk perhitungan matematis, tetapi juga dapat diprogram untuk memproses berbagai jenis informasi.

Kontribusi pentingnya terlihat saat ia menerjemahkan sebuah artikel tentang Analytical Engine dari bahasa Prancis ke bahasa Inggris. Tidak hanya menerjemahkan, Lovelace menambahkan catatan dan pemikirannya sendiri, di mana ia menjelaskan bagaimana mesin tersebut bisa mengikuti serangkaian instruksi atau program. Ia juga mengusulkan bahwa komputer dapat bekerja dengan simbol selain angka, yang menjadi dasar dari konsep komputasi modern.

Pemikirannya yang visioner ini menandai transisi penting dari sekadar kalkulasi ke komputasi, yang kemudian menjadi fondasi perkembangan komputer seperti yang kita kenal sekarang. Karyanya baru diakui sekitar satu abad setelah kematiannya, dan ia kini dihormati sebagai programmer pertama dalam sejarah.

Runtutan Perkembangan AI

Untuk sejarah berkembangnya Artificial Intelligence bisa baca tulisan saya sebelumnya di Tetap Ngoding di Era AI, Skill Penting atau Bakal Tergantikan?

Sumber

Dicoding Intern. (2020, 12 Agustus). Biografi Al khawarizmi, Bapak Algoritma dan Penemu Aljabar. Diakses dari https://www.dicoding.com/blog/al-khawarizmi/

Kompas, Silmi Nurul Utami. (2022, 31 Agustus). Mengenal Charles Babbage, Ilmuwan yang Menemukan Komputer. Diakses dari https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/31/083000369/mengenal-charles-babbage-ilmuwan-yang-menemukan-komputer

Lemelson MIT. Ada Lovelace Computer Algorithm: Computing and Telecommunications. Diakses dari https://lemelson.mit.edu/resources/ada-lovelace

Mozaik Republika. (2019, 11 Oktober). Mengupas Kitab Al-Jabar, Karya Fenomenal Al-Khawarizmi. Diakses dari https://khazanah.republika.co.id/berita/pz6osb313/mengupas-kitab-aljabar-karya-fenomenal-alkhawarizmi